ISRA DAN MI'RAJ

ISRA DAN MI'RAJ

ISRA DAN MI'RAJ

       Isra adalah perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad saw. dari Masjidil Harom (Mekah) ke Masjidil Aqsha (Baitul Muqoddas , Palestina) dengan waktu yang relatif singkat, pada bulan Rajab, tahun
ke-11 dari kerasulannya, dua tahun menjelang hijrah beliau ke Madinah dengan menunggangi Buroq.
      Dalil peristiwa Isra adalah firman Allah:
       Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsa' yang tela Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Al-Isra [16]: 1)
      Mi'raj adalah perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad saw. dari Masjidil Aqsa' ke Sidratul Muntaha setelah melakukan Isra.
      Dalil perstiwa Mi'raj menurut mayoritas ulama adalah firman Allah:
      Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatna ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidrotil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan yang paling besar. (Q.S. An-Najm [53] : 13-18)
      Didalam kitab A'rojabiyyah disebutkan suatu keterangan yang meriwayatkan asal mula terjadinya Isra Mi'raj, yaitu diantaranya adala akibat perdebatan antara bumi dan langit, yang masing-masing merasa lebih unggul, mulia dan istimewa.
      Mula -mula bumi merasa istimewa daripada rekannya (langit), dengan adanya pepohonan, lautan, sungai, gunung, dll. Akhirnya langit mengemukakan pula keistimewaan dirinya, langit merasa lebih tinggi derjatnya karena memiliki matahari, bulan, bintang, buruj, aflaq (cakrawala), 'arasy, kursiy, dll. Lalu bumi menjawab lagi, kami memiliki tempat yang selalu diziarahi para nabi, para rasul, para wali, bahkan hamba-hamba Allah yang lainnya. Langitpun menjawabnya, bahwa dilingkungannya terdapat Baitul Ma'mur  yang senantiasa dikelilingi oleh malaikat. Lalu bumi menjawab lagi dengan suatu kebanggaan yang mengakibatkan langit diam seribu bahasa, bumi banggan dengan didiami seorang Rasul, akhir dari sekalian nabi, yang dicintai dzat Allah yaitu Nabi Muhammad saw. Akhirnya langit memohon kepada Allah agar Nabi Muhammad saw. diangkat ke langit supaya bumi dan langit berderajat sama. Maka terjadilah peristiwa Isra Mi'raj, disampng Allah menghendaki untuk menunjukkan kebesaran-Nya yang belum pernah diberikan kepada nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muammad saw.
      Mayoritas ulama sepakat bahwa peristiwa Isra Mi'raj yang terjadi atas Nabi Muhammad saw. adalah jasad dan ruh beliau sendiri, dan inilah yang harus kita imankan, sebab andaikata dengan ruh saja, maka hal itu tidak akan terjadi fitnahan atau ujian bagi umat manusia karena pasti mereka akan mudah mempercayainya.

[ILMU TAUHID KONSEPSI AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH]

{ 0 Komentar... Skip ke Kotak Komentar }

Tambahkan Komentar Anda

 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Belajar SEO Blogspot - Himajiesized By Dayz Hidayat